31 Maret 2012

Fansite Mobile Jepang Menunjukkan Kisah Individu untuk MV “Time Machine”


Fansite mobile Jepang baru-baru ini mengeluarkan kisah individu dari setiap anggota untuk MV “Time Machine”. Di bawah ini adalah foto dan cerita yang diterjemahkan untuk setiap anggota. Lirik untuk “Time Machine” dapat dilihat disini.




Duduk di kursi belakang mobil mewah. Jessica tahu hubungannya telah berakhir.
Untuk menyesuaikan dengan kesibukan pacarnya, yang hanya fokus pada perusahaannya, dia berusaha keras. Bahkan sekarang, hanya mobilnya yang datang menjemputnya. Ketika hal itu terjadi, dia frustasi.
Bahkan ketika mengendarai mobil, dia tidak disebelahnya. Dia tidak membutuhkan pakaian dan tas mewah lagi.
Dia ingin kembali menjadi dirinya yang sebenarnya. Kamu dapat melihat sedikit harapan di wajah sedihnya.




Yoona sedang menunggu upacara pernikahannya. Tapi, perasaannya terhadap mantan kekasihnya masih terbaring didalam hatinya.
Yoona berlari. Tidak peduli sedang apa kekasihnya sekarang. Dia berlari ke arahnya memikirkan apakah ada kesempatan untuk kembali ke masa lalu.
Bukannya hujan kapel beras, itu seperti hujan saltu yang memberkati Yoona.
Dia mencoba kembali kepadanya. Tidak peduli bagaimana jadinya.




Saat ini, hubungan dengan dia telah berakhir. Sunny berlari keluar dari toko ketika hujan turun.
Tidak ada yang harus disesali. Ketika mereka putus, dia mengenakan fasad yang kuat dan berpakaian serba hitam. Hujan yang turun menyembunyikan air matanya. Setelah menangis cukup lama, Sunny berjalan kedepan.
Terdapat sedikit harapan diwajahnya.




Saat ini Taeyeon sedang  bahagia. Namun, tanpa sengaja dia memikirkan masa lalunya, dia memikirkan kekasih lamanya. Dalam kehidupannya yang penuh dengan kesenangan, hanya memikirkan hal itu membuat dadanya sakit.
Menyenangkan ketika mereka sedang berkencan. Hanya karena sedikit salah paham dan mereka memilih jalan masing-masing.
Dia selalu memikirkan bagaimana jadinya bila mereka melanjutkan hubungannya.
Tanpa ragu, sekarang dia bahagia. Tapi bagaimana jika itu adalah kebahagiaan yang lain.




Hyoyeon sedang menunggu mantan kekasihnya. Tapi dia tidak tahu apakah dia akan datang. Dia seenaknya mengatakan padanya bahwa dia ingin bertemu dengannya. Jika dia bisa kembali ke masa lalu, dia akan menelponnya mati-matian. Hyoyeon melihat jam, tapi dia tidak datang. Rolex antik ukuran pria yang diterimanya dari kakeknya sedikit longgar untuk pergelangan tangannya. Hanya waktu yang berlalu. Setelah itu, ketika dia berhenti melihat jamnya, dia melihat ke langit.
Cahaya dari lampu jalanang menerangi wajahnya.




Di dalam villa mewah, Seohyun berada diruangan yang penuh dengan warna putih. Didalam ruangan putih lembut tersebut, dia mengenakan pakaian serba putih dan mengenakan korsase diatas kepalanya. Orang tuanya tidak suka dia pergi keluar. Dia tahu itu. Dia adalah putri yang dilindungi.
Seorang laki-laki yang dia cintai, cintanya bertepuk sebelah tangan. Laki-laki itu pergi jauh. Dia hidup didalam mimpi dimana dia bisa kembali ke masa lalu untuk menyatakan perasaannya.
Tapi, dia memberanikan diri, dia berlari keluar. Kepadanya.




Sooyoung sendirian didalam hotel yang dia datangi untuk beker. Seseorang yang menelponnya adalah dia. Ketika berbicara mereka mulai bertengkar. Disuatu tempat diantara hari-hari sibuknya, mereka tidak saling melihat. Memikirkan hal itu sekarang, hal semacam itu tidak perlu terjadi. Dia tidak ingin kekasihnya tahu dia menangis di telepon.
Sooyoung berbicara tentang putus. Setelah diam beberapa saat, keduanya tertawa. Mereka berdua tertawa karena sifat mereka yang keras kepala.




Tiffany berlari melalui taman. Taman ini adalah tempat sempurna dimana tidak ada orang yang akan mengganggunya.
Setelah bekerja di perusahaan, dia berkencan dengan sesama pekerja berulang kali.
Seperti kata-kata menikah yang akan keluar, tapi suatu hari tiba-tiba kekasihnya ingin putus dengannya.
Bahkan setelah berbulan-bulan berlalu, dia masih tidak tahu alasannya. Jika mereka bisa kembali, dia ingin bertanya alasannya. “Apakah ini salahku?”
Jika dia tahu alasannya, dia akan bisa berjalan kedepan.




Di rumah, Yuri menggenggam teleponnya. Dia menunggu telepon berbunyi, tapi teleponnya tidak berbunyi.
Untuk menjauhkan dirinya dari kesepian, dia mengadakan pesta dengan temannya. Ketika temannya pulang, kesepianpun datang kembali menghampirinya. Pada kenyataanya, dia sudah menyadari itu sudah berakhir. Di sisi lain, dia masih berharap untuk melanjutkan dengannya.
Tangannya semakin kencang memegang teleponnya.

Sumber: Soshified, Japanese Mobile Fansite

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More