Artikel tersebut dimulai dengan liputan penampilan Girls’ Generation “The Boys” di “Late Show with David Letterman”. Penulis berkomentar bahwa grup ini terlihat layaknya dari tempat seperti “pesta koktail gothic”, tapi memuji penampilan dan lagu sebagai sesuatu yang “baru namun secara luar biasa akrab di kancah pop Amerika”. Reaksi Tiffany setelah mengetahui penampilan mereka di acara itu juga diceritakan penuh humor.
Penulis selanjutnya menyatakan bahwa Girls’ Generation adalah “bisa dibilang paling terkenal di…budaya musik pop Korea”, dan bahwa kelompok ini dan K-Pop secara keseluruhan telah menang atas penggemar dari berbagai bangsa dengan ” techno, hip-hop, R&B dan top-40 [suara]” dan “singles [yang] lebih terfokus ke video musik yang rumit dan jarang kurang dari menyenangkan membuat senang.”
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa “Gee” pada dasarnya “merubah peran negara dalam kancah pop Asia”, dan menjelaskan kesuksesannya dengan lebih dari 70 juta penonton di YouTube dan bagaimana Girls’ Generation menjadi “girl grup Asia pertama non-Jepang yang menduduki chart single Jepang.”
Terkait dengan ekspansi mereka ke Amerika, panulis menyatakan peningkatan bertahap penampilan mereka di Amerika, termasuk SMTOWN Live tahun lalu di New York, sebagai indikasi seberapa jauh genre tersebut telah datang sejak hari di mana dulunya hanya bisa diakses lewat jaringan media sosial. Mampu terhubung dengan fanbase mereka di luar negeri sangat penting bagi idol di Amerika seperti Tiffany, yang mengatakan, “Ada begitu banyak peluang lebih di K-Pop bagi penyanyi Asia-Amerika muda. Butuh beberapa penyesuaian untuk pindah ke sana [Korea] saat remajaku dulu. Tapi fans menghargai bahwa grup ini tidak disatukan hanya semalam saja, butuh banyak latihan untuk mempelajari nilai dan kekuatan kita yang berbeda.”
Terakhir, kesulitan mengenai kurangnya “pusat kegiatan” Amerika menyatakan, karena Amerika tidak memiliki pertunjukan musik line-up (formasi) seperti yang ada di Korea, dan bagaimana artis seperti 2NE1, Wonder Girls, dan Girls’ Generation sendiri menemukan jalan mereka ke sini. Konser Madison Square Garden kembali disoroti sebagai langkah besar kedepan, dan ditutup dengan potongan dengan refleksi penuh harapan dari Tiffany: “Kembali ke Amerika untuk mengejar musik adalah mimpi. Bukan hanya karena ini Amerika, tetapi karena ini hanyalah sebuah awal.”
Sumber: Soshified, LA Times
0 comments:
Posting Komentar